INTER TIM ITALIA PERTAMA MERAIH TREBLE WINNERS
Musim 2009/2010 adalah musim terakhir Jose Mourinho
di Italia (bersama Internazionale, entah kelak). Mengawali musim dengan buruk,
kalah dari Lazio dalam Supercoppa Italiana, The Special One menutup
sejarah bersama Nerazzuri dengan
luar biasa. Ia sukses membawa Internazionale untuk
pertama kalinya melakukan treble juara: Liga Italia, Coppa
Italia, dan Liga Champions; gelar yang gagal diwujudkan Mou di klub
sebelumnya, Chelsea.
Musim
ini, lebih dari 89 juta euro dikeluarkan Massimo Moratti, presiden
Internazionale. Ia membeli striker Argentina, Diego Milito, dari Genoa. Tak
lupa, sebuah pembelian penting lain, Samuel Eto’o yang dibarter Zlatan
Ibrahimovic plus uang 49,5 juta Euro. Gelandang Real Madrid, Wesley Sneijder,
juga menjadi belanja akurat Moratti yang biasanya sering membuang uang untuk
pemain “kurang berguna”.
Ketika
memulai musim dengan berlaga di Cina pada Supercoppa
Italiana, secara mengejutkan Internazionale didepak Lazio 1-2. Lima belas hari kemudian, dalam
laga awal Serie-A, Nerazzuri cuma bermain imbang 1-1 dengan Bari di kandang
sendiri. Pesimisme pun merebak. Apalagi duel berikutnya adalah melawan tim
sekota, AC Milan. Mourinho menunjukkan ia memang pelatih spesialis menangani
tekanan. Internazionale menang 4-0 dan melaju cukup lancar di Serie-A.
Posisi
puncak berhasil didapatkan Nerazzuri di
pekan ketujuh, dan bertahan hingga hampir menjelang akhir musim. Petaka terjadi
pada pekan 33. Cuma bermain imbang dengan Fiorentina 2-2 di kandang lawan,
posisi pemuncak klasemen jatuh ke tangan AS Roma. Beruntunglah,
performa Internazionale membaik dalam lima laga sisa dengan meraup semua
kemenangan. Roma yang berjuang mati-matian, tak bisa menipiskan jarak 2 poin.
Pesta gelar juara Liga tiga kali berturut-turut pada masa Mourinho —dan lima
kali berturut-turut secara keseluruhan— terjadi di Siena. Sebuah gol Diego
Milito cukup mengunci kemenangan Inter, 0-1 saja.
Di
Coppa Italia, Inter kembali berduel dengan Roma di final. Lagi-lagi, Nerazzuri
berhasil mengatasi Si Serigala. Berduel di Olimpico, lagi-lagi Diego Milito
menjadi pahlawan dengan golnya di menit 40.
Keberhasilan
Internazionale di dua kompetisi berlanjut ke tingkat Eropa. Awalnya, Inter
sempat menjadi pecundang saat ditekuk Barcelona 0-2 di Camp Nou (kekalahan
tertelak Inter musim itu) dan bermain imbang 0-0 di Giuseppe Meazza. Dua
pertandingan ini terjadi di penyisihan grup.
Kedua
tim kembali bertemu di semifinal. Barcelona yang mesti menempuh perjalanan
darat yang melelahkan, dibekap 3-1 di kandang. Lalu, Inter benar-benar bisa
membalaskan dendam mereka di babak penyisihan setelah cuma kalah 1-0 di Camp
Nou.
Terakhir, di final,
menghadapi Bayern Muenchen, kembali Diego Milito yang menjadi pahlawan. Dua
golnya mengatasi perlawanan FC Holywood dan menutup masa Jose Mourinho di
Italia dengan treble gemilang. Untuk pertama kalinya pula Mourinho mengangkat
trofi Liga Champions setelah lima tahun. Gelar pertamanya didapatkan saat masih
menangani Porto.